Rabu, 07 Juli 2010

Faktor Penyebab Pilih Makanan Tertentu

Pengetahuan mengenai nutrisi akan membantu kita untuk meningkatkan pengetahuan tentang jumlah nutrisi yang kita perlukan, sumber makanan terbaik, dan komponen yang baik atau berbahaya bagi kesehatan. Meskipun pengetahuan tentang makanan yang baik bagi tubuh telah kita kuasai, kecenderungan kita untuk memilih makanan bukan karena gizinya.


Apakah kamu makan untuk hidup atau hidup untuk makan? Tentu saja, hal pertama merupakan hal penting bagi kita namun ada saat-saat tertentu kita begitu menikmati makanan sehingga lupa akan kadar nutrisi dalam makanan tersebut kita perlukan atau tidak? Faktor-faktor seperti umur, gender, pekerjaan, gaya hidup, keluarga dan budaya mempengaruhi pilihan makanan kita sehari-hari. Kita menggunakan makanan dalam kehidupan sosial untuk mengekspresikan persahabatan, sebuah reward atau hukuman bila mengalami kegagalan. Misalnya saja, anak-anak yang diberi reward es krim bila berlaku baik atau tidak diberi permen bila nakal.


Preferensi makanan dimulai sejak lahir dan berubah seiring dengan interaksi kita dengan orang tua, teman-teman dan sahabat. Pengalaman dengan banyak orang yang berbeda, tempat dan situasi, kadang membuat kita mengubah cara makan. Rasa biasanya menjadi faktor penting yang membuat kita memilih satu makanan, selanjutnya harga dan kenyamanan tempat kita makan. Hal-hal yang menjadi pertimbangan tersebut menunjukkan siapa diri kita.


Umur merupakan faktor penting dalam memilih makanan, anak kecil lebih memilih makanan-makanan manis atau makanan yang tak asing di mulutnya. Usia sekolah sekitar 6- 10 tahun suka mencoba-coba berbagai makanan dan sudah tahu apa yang disukai atau tidak disukainya. Sementara remaja dipengaruhi oleh pilihan makan teman dalam kehidupan sosialnya.

Selain pengaruh sosial, tentu saja kita pilih makanan berdasarkan panca indera. Selain rasa, kita juga pilih berdasarkan warna, tekstur dan temperatur.


Kita dapat simpulkan bahwa pilihan makan karena beberapa faktor, yaitu:


  1. lingkungan: ekonomi, gaya hidup, tradisi, dan religi;

  2. panca indera: rasa, bau, tekstur dan tampilan makanan;

  3. kognitif: kebiasaan makan, faktor sosial, kebutuhan emosi, nutrisi dan kesehatan, dan iklan;

  4. kesehatan: kekuatan fisik terhadap penyakit yang disebabkan makanan, sensitivitas rasa, usia dan gender

  5. genetik: sensitivitas rasa, kecenderungan untuk suka makanan manis, hindari makanan pahit, kemungkinan ada masalah dengan gigi.

Sumber:

Insel, Paul and friends. 2010. Discovering Nutrition. Ontario: Jones and Bartlett Publishers Canada.


Lihat juga: chinese food, minuman





Pengetahuan mengenai nutrisi akan membantu kita untuk meningkatkan pengetahuan tentang jumlah nutrisi yang kita perlukan, sumber makanan terbaik, dan komponen yang baik atau berbahaya bagi kesehatan. Meskipun pengetahuan tentang makanan yang baik bagi tubuh telah kita kuasai, kecenderungan kita untuk memilih makanan bukan karena gizinya.


Apakah kamu makan untuk hidup atau hidup untuk makan? Tentu saja, hal pertama merupakan hal penting bagi kita namun ada saat-saat tertentu kita begitu menikmati makanan sehingga lupa akan kadar nutrisi dalam makanan tersebut kita perlukan atau tidak? Faktor-faktor seperti umur, gender, pekerjaan, gaya hidup, keluarga dan budaya mempengaruhi pilihan makanan kita sehari-hari. Kita menggunakan makanan dalam kehidupan sosial untuk mengekspresikan persahabatan, sebuah reward atau hukuman bila mengalami kegagalan. Misalnya saja, anak-anak yang diberi reward es krim bila berlaku baik atau tidak diberi permen bila nakal.


Preferensi makanan dimulai sejak lahir dan berubah seiring dengan interaksi kita dengan orang tua, teman-teman dan sahabat. Pengalaman dengan banyak orang yang berbeda, tempat dan situasi, kadang membuat kita mengubah cara makan. Rasa biasanya menjadi faktor penting yang membuat kita memilih satu makanan, selanjutnya harga dan kenyamanan tempat kita makan. Hal-hal yang menjadi pertimbangan tersebut menunjukkan siapa diri kita.


Umur merupakan faktor penting dalam memilih makanan, anak kecil lebih memilih makanan-makanan manis atau makanan yang tak asing di mulutnya. Usia sekolah sekitar 6- 10 tahun suka mencoba-coba berbagai makanan dan sudah tahu apa yang disukai atau tidak disukainya. Sementara remaja dipengaruhi oleh pilihan makan teman dalam kehidupan sosialnya.

Selain pengaruh sosial, tentu saja kita pilih makanan berdasarkan panca indera. Selain rasa, kita juga pilih berdasarkan warna, tekstur dan temperatur.


Kita dapat simpulkan bahwa pilihan makan karena beberapa faktor, yaitu:


  1. lingkungan: ekonomi, gaya hidup, tradisi, dan religi;

  2. panca indera: rasa, bau, tekstur dan tampilan makanan;

  3. kognitif: kebiasaan makan, faktor sosial, kebutuhan emosi, nutrisi dan kesehatan, dan iklan;

  4. kesehatan: kekuatan fisik terhadap penyakit yang disebabkan makanan, sensitivitas rasa, usia dan gender

  5. genetik: sensitivitas rasa, kecenderungan untuk suka makanan manis, hindari makanan pahit, kemungkinan ada masalah dengan gigi.

Sumber:

Insel, Paul and friends. 2010. Discovering Nutrition. Ontario: Jones and Bartlett Publishers Canada.


Lihat juga: chinese food, minuman





Tidak ada komentar:

Posting Komentar