Dubu atau tahu Korea (豆腐, 두부) adalah jenis tahu yang diproduksi di Korea. Dubu yang sejarahnya diperkenalkan dari Cina telah menjadi bagian kuliner masyarakat Korea. Orang Korea memanfaatkan Dubu untuk membuat berbagai jenis masakan.
Referensi awal mengenai dubu dapat ditemukan dalam Catatan Mogeun (Mogeunjip) yang ditulis oleh Yi Saek (bernama pena Mogeun, 1328-1396) pada zaman Dinasti Goryeo (938-1392). Dalam satu puisinya, Yi Saek menuliskan tentang kelezatan dubu yang baru saja dibuat.
Referensi lain menuliskan tentang cara memasak dubu dalam Yangchonjip oleh Gwon Geun serta Heo Gyun (1569-1618), seorang sastrawan Dinasti Joseon yang menuliskan dalam Domundaejak tentang kelembutan rasa dubu yang dijual pedagang di luar Gerbang Changui. Sebuah catatan di Sejongsillok (Catatan Pemerintahan Raja Sejong) menyebutkan bahwa seorang Kaisar Ming memuji bahwa wanita Korea sangat terampil memasak masakan yang mewah dan juga menganggap tahu Korea sangat lezat.
Catatan sejarah menunjukkan bahwa teknik membuat tahu diperkenalkan dari daratan Cina ke Korea pada zaman Dinasti Goryeo di abad ke-10 dan 12 dan dari Korea kemudian diperkenalkan ke Jepang. Sejak lama orang Korea telah mengembangkan keterampilan memproses kedelai dalam beragam cara. Selain dubu, mereka juga memproduksi bermacam-macam jenis masakan dari kedelai yang difermentasikan seperti ganjang (kecap asin) dan doenjang (pasta kacang kedelai).Karakteristik tahu Korea adalah teksturnya yang tidak terasa keras atau lembut, di antara tahu Cina atau Jepang. Orang Jepang memperkenalkan lebih banyak lagi jenis tahu ke Korea semasa Penjajahan Jepang atas Korea (1910-1945).
Sumber: Wikipedia
Lihat Juga:
nasi goreng
Nelayan Restoran
Laguna
Senin, 06 September 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar