Rabu, 12 Mei 2010

Pasang Iklan Online makin Diminati


Sebelum ini, Internet Marketing dianggap sebagai anak tiri oleh banyak kalangan. Selama periode tahun 80-90an misalnya era advertising dikuasai oleh media televisi dan cetak. Kejayaan dunia iklan di kedua media tersebut masih terasa hingga kini. Meski demikian, sebuah fenomena menyeruak di tengah dua media tersebut. Apalagi kalau bukan iklan di media online.

Seiring dengan meningkatnya perusahaan yang ngotot untuk berebut posisi di mata para pelanggannya, maka upaya-upaya iklan tradisional dirasa kurang terasa efektiv. Bahkan ada sebuah buku yang membahas advertising berpendapat bahwa advertising agency telah kehilangan fokus dan hanya berlomba membuat iklan yang menjadi sebuah karya seni. Itulah sebabnya mengapa muncul anggapan bahwa advertising akan mati.

Meski demikian, ada sebuah penelitian yang menyatakan bahwa advertising dapat berubah pada masa yang akan datang. Perubahan itu mulai terasa saat ini. Berdasarkan penelitian eMarketer misalnya, perusahaan mulai serius beriklan di media baru: Internet. Tahun ini misalnya, budget iklan online perusahaan di Amerika Serikat untuk pertama kalinya akan menembus angka 10 Milyar Dollar AS, bahkan diproyeksikan dapat mencapai 12 Milyar Dolar AS. Empat tahun mendatang, angka itu akan membengkak menjadi 22 Milyar Dolar AS.

Peningkatan angka belanja iklan online ini memakan korban media tradisional. Berdasarkan survei InsightExpress, 74% eksekutif media buying dan planning meningkatkan budget iklannya ke media internet. Itu berarti 23 poin lebih tinggi daripada media yang paling diminati yaitu TV Cable. Sedangkan 19% atau lebih responden menyatakan akan memotong anggaran iklan pada media seperti Koran, radio, majalah dan TV.

Meski anggaran belanja pasang iklan pada media internet meningkat, perkembangan tersebut tidaklah setinggi peningkatan jumlah audience. Secara keseluruhan pengeluaran untuk iklan online meningkat 32,5% namun belanja untuk setiap pengakses Internet hanya meningkat 27,9%. “Ini berarti uang telah gagal mengikuti di Internet,” kata David Hallerman, analis senior eMarketer.

Penyebab utama fenomena itu adalah miskinnya tingkat kreativitas iklan online. Dibandingkan iklan audio dan visual di televisi atau design dan warna yang memikat pada iklan majalah, iklan pada internet terlihat datar. Akibatnya, banner pada portal dan website dinilai kurang memikat

virtual.co.id/

Temukan semuanya tentang Bisnis & Pasang Iklan: Jasa Iklan & Iklan Baris

Tidak ada komentar:

Posting Komentar